Hobby & Personal
Kerja Bakti Jualan iPad Mini
3-4 bulan belakangan ini untuk sekedar memperoleh tambahan penghasilan, saya melakukan jual beli online untuk barang apa saja sepanjang bisa menghasilkan keuntungan. Sebagian besar sih gadget, kadang juga laptop, sepatu, dst.
Nah siang tadi iPad laku, dengan keuntungan yang dibawah rata – rata (baca : tipiss banget). iPad ini dibeli pada malam minggu yang sepi, sendiri tanpa saya tahu harus melakukan apa.
Malam itu di suatu marketplace barang bekas, ada iklan jual iPad mini dengan kondisi layar suka gerak – gerak sendiri alias ghost touching. Harga tentunya miring, dan baca di forum – forum diskusi, gampang cara mengatasinya. Jadilah saya putuskan untuk ‘mengangkat’ barang tersebut walau harus jemput jauuuuh sekali di BSD (posisi saya sendiri di Salemba). Yah, daripada malam minggu bengong di rumah, mending capek dikid, dapet prospek untung gede, resiko kecil.
Cuzzz ke BSD….
Singkatnya iPad dengan kondisi minus sudah ditangan, dan esok harinya berdasar rekomendasi dari forum diskusi, saya beli hair dryer untuk mengatasi masalah ghost touching ini, yang ternyata hasilnya NOL besar.
Ga mau lebih ribet lagi, saya putuskan untuk jual apa adanya. Untung dikid ora popo, yang penting duid muter cepet.
Benar saja, 1 hari pasang iklan, senin siang tercapai kesepakatan untuk COD di Jatiwaringin. Lumayanlah ada untungnya walau sedikit.
Tidak ada kendala waktu COD, saya langsung meluncur pulang.
Sial, sampai sekitaran bypass depan Samsat Jakarta Timur saya kena cegatan Polisi, alasannya karena tidak menyalakan lampu motor yang memang wajib dinyalakan kapanpun. Mau ga mau terpaksa ‘titip denda’ yang jumlahnya setara dengan keuntungan jualan iPad barusan.
Rasanya gimana gitu ya..
– COD beli Salemba – BSD PP 4 jam,
– COD jual Salemba – Jatiwaringin,
– belum effort ngiklan,
– beli hairdryer,
– praktekin cara problem solving dari fordis yang ternyata sia – sia.
Eeeh hasilnya yang ga seberapa itu diambil bapak Polisi yang ganteng banget. Dan setelah mengambil uang denda, pak Polisinya baru ngaku 1 kampung dengan saya. Pinterlah beliau, mengakrabkan diri setelah dapat uang denda… Hehehe.
KERJA BAKTIIIIIIIIII !!!! tapi ikhlas kok.
Read Full Post | Make a Comment ( None so far )Saya dan Inkonsistensi
Blog ini sudah berumur 4 tahun lebih, tapi isi tulisannya bisa dihitung dengan jari yang ada hanya di satu tangan. Dan kebetulan, saat ini keinginan untuk menulis terbit lagi. Entah hanya untuk kali ini saja, atau bisa berlanjut dalam jangka waktu yang lama. Yang pasti saya tidak mau berjanji atau bahkan sekedar berniat, karena saya sadar, inkonsistensi adalah nama tengah saya.
Tidak hanya dalam urusan tulis menulis, dalam berbagai sisi kehidupan, inkonsistensi ini kerap datang, atau bahkan bisa dibilang ‘selalu’ datang.
“Okay mulai besok saya akan bangun subuh, kemudian bertahan untuk tidak tidur lagi, dan lanjut dengan olahraga ringan.” Janji ini hanya bertahan tidak lebih dari 2 hari, untuk seterusnya ga usah ditanya dehh….
Di lain kesempatan saya buat peraturan di tempat usaha, dengan harapan bisa dipatuhi oleh orang – orang yang bersemayam di dalamnya. Tapi lagi – lagi saya sendiri melanggar aturan itu dan ironisnya saya adalah pelanggar pertamanya. Fyuhh….
Seperti itulah, bahkan tekad yang menggebu-gebu dengan alasan yang sangat kuat dibarengi aroma dendam kesumat-pun kadang masih kalah dengan yang namanya inkonsistensi ini. What’s wrong with me ?
Hingga beberapa hari yang lalu, saya difasilitasi seorang sahabat untuk ikut test STIFIn (apa itu test STIFIn, silahkan cari tahu sendiri biar tidak berkesan promosi… hehehehe). Yang membuat saya terkejut adalah; bahkan hasil yang keluar dari test yang sangat sesaat ini semakin menegaskan ke-inkosistensi-an saya . Padahal itu test cuma berdasar scan sidik jari saja. Hmmm…
Jadi kalau mau ditarik kesimpulan sepertinya ini ‘gawan bayi‘… hihihihi. Masih adakah kuasa saya untuk melawannya ? Mudah – mudahan bisa yaa.. Tolong doakan saya. Kalaupun tidak bisa, ya harap maklum dan jangan benci saya, karena ini anugerah Ilahi… 🙂
Read Full Post | Make a Comment ( None so far )Saya = Paranormal ?
Beberapa hari yang lalu, ada panggilan telepon di HP saya yang nomornya cantik itu (hehe sombong dikid..). Datang dari sebuah nomor yang tidak saya kenal dan sedikit saya tahu berasal dari region Jawa Tengah.
Mulanya saya kira hanya sekedar orang iseng, karena si penelpon malah bertanya saya siapa ? Lho ?!?!
Ada selintas pikiran bahwa telepon ini berasal dari calon reseller atau reseller pulsalancar, seperti panggilan-panggilan telepon terdahulu yang nomornya tidak saya kenal. Atau pernah juga beberapa kali saya sering menerima telepon iseng yang entah berasal dari mana, yang kadang dilanjut dengan SMS, “nomor kamu bagus, boleh kenalan ga ?” :p
Seperti biasanya pula, sebisa mungkin saya keluarkan nada yang bersahabat. Walaupun janggal rasanya, yang menelepon tidak tahu siapa yang ditelepon. Cukup sulit memahami nada bicara lawan saya di ujung sana, butuh sedikit waktu dan kesabaran karena logat ‘ngapak’ nya yang sangat kental. Sedikit demi sedikit akhirnya saya bisa memahami maksud dari sang penelepon, dan isi ceritanya ini yang membuat saya sontak terkejut.
Beliau, seorang lelaki bernama Iskandar. Petani asal brebes yang menderita tumor otak hingga berakibat pada kebutaan. Malam hari sebelumnya, dalam mimpinya beliau mendapatkan petunjuk bahwa seseorang bisa mengobati penyakitnya. Dalam mimpinya, beliau juga mendapatkan nomor hp orang tersebut, yang tak lain dan tak bukan adalah nomor hp saya. Dan yang bersangkutan sungguh yakin akan kebenaran petunjuk itu. Saya yang cukup kebingungan akan hal ini, sempat bertanya tentang kemungkinan sang Bapak salah mengingat nomor hp dalam mimpi itu. Tapi sekali lagi, bapak ini haqqul yaqien.
Nah loo… terus terang, sekarang ini ibunda saya tercinta juga sedang terbaring lemah karena digerogoti kanker. Dan saya sama sekali tidak punya daya untuk memberikan pengobatan secara ajaib kepadanya. Semua saya serahkan kepada dokter di Rumah Sakit dan beberapa tabib pengobatan alternatif, selain tawakal pada yang Kuasa tentunya. Tapi Bapak ini, dia begitu yakin. Tidak cukup hanya sekali menelepon, esok harinya anak dari bapak tersebut yang ganti menghubungi dan meyakinkan saya tentang mimpi ayahandanya. Keluarga mereka tampaknya begitu berharap saya adalah seorang yang memiliki daya linuwih.
Sebenarnya sangat tidak sampai hati saya mengaburkan harapan mereka, tapi apa boleh buat, saya sendiri sangat blank dan buta tentang ilmu kedokteran, pengobatan alternatif, apalagi hal – hal seputar mistik dan dunia gaib. Saya hanya sempat berjanji untuk membantu dengan doa semoga Bp. Iskandar cepat diberi kesembuhan.
Read Full Post | Make a Comment ( 6 so far )
Not Just Another Blog 